Abdurahman Wahid
Gusdur ialah nama panggilan seorang Presiden Abdurahman Wahid, yang menjadi Presiden ke empat, setelah B.J habibie. Saat itu awal dari pemerintahannya Gusdur membentuk Kabinet, kabinet tersebut bernama Kabinet Persatuan Nasional untuk menjalankan Reformasi , kabinet ini merupakan kabinet koalisi dari partai-partai yang mengusung Gusdur sebagai Presiden.
Gusdur berupaya untuk menjauhakan campur tangan Negara terhadap kehidupan umat beragama, namun hal ini malah memberikan masalah dengan sikapnya yang ternyata bersebrangan dengan kasus komunisme dan masalah Israel pada saat itu.
Masalah dengan Israel yaitu ia akan membuka hubungan dagang dengan Israel, dimana Negara tersebut adalah Negara penjajah dan banyak pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel terhadap warga palestina yang mayoritas beragama islam.
Membuka hubungan berarti bertentangan dan melanggar apayang telah tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yang menyatakan agar penjajahan diatas di duniaharus dihapuskan. Presiden gusdur tidak terlepas dari akumulasi berbagai gagasan dan keputusannya yang kontroversial dan mendapat tantangan keras.
Walaupun hal tersebut telah dinyatakan bahwa tidak terbukti tapi suasana semakin memanas antara Presiden dan DPR. Presiden pun mengancam DPR jika DPR melakukan Sidang Istimewa MPR, maka Presiden akan mengumumkan keadaan darurat.
Meskipun begitu DPR akan tetap melakukan sidang tersebut. Karena saat persidangan berlangsung Presiden tidak hadir dan menolak memberikan pertanggungjawaban dalam Sidang Istimewa MPR, maka Presiden dianggap telah melanggar haluan negara. Dengan begitu Presiden diberhentikan sebagai Presiden Republik Indonesia, dan mengangkat Wakil Presiden Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden kelima Republik Indonesia.
0 Response to "Abdurahman Wahid"
Posting Komentar